25 Juni 2013

Asteroid dan Meteorid


Di dalam tata surya kita ini, ada banyak benda langit selain planet-planet. Kebanyakan berupa bongkahan batu padat. Bongkahan yang besar inilah yang disebut asteroid dan bongkahan kecilnya adalah meteorid. Penemuan asteroid pertama terjadi pada tahun 1801 oleh Piazzi, seorang astronom Italia. Dulu, ahli astronomi berspekulasi bahwa asteroid adalah sisa-sisa dari planet lain. Namun sekarang, ahli astronomi beranggapan bahwa asteroid adalah kumpulan bongkahan batu yang tak pernah menyatu membentuk sebuah planet atau semacamnya.


Meteorid yang masuk ke atmosfer bumi sebagian besar adalah kerikil  kecil. Ukuran mereka menjadi kecil karena habis terbakar saat bergesekan dengan atmosfer bumi yang melindungi kita dari bongkahan meteorid yang lebih besar. Meteorid yang tidak habis di atmosfer bumi akan masuk ke bumi sebagai sebuah lintasan cahaya yang biasa kita sebut meteor atau 'bintang jatuh'. Banyak orang beranggapan bahwa ketika kita membuat permohonan saat sebuah bintang jatuh lewat didepan mata kita, maka harapan kita itu akan terkabul. Namun itu tidak benar. Saat sekumpulan meteorid terbakar di atmosfer bumi dan tidak habis, kita akan melihat kejadian yang sangat langka, 'hujan meteor'.


Saat ketinggian sebuah meteorid sekitar 120 km dari tanah, udara akan bergesekan dengannya, sehingga berpijarlah cahaya putih membara. Saat itulah kita melihat lintasan cahaya yang tadi kita sebut dengan meteor.

Ceres adalah asteroid terbesar dengan diameter sekitar 1.000 km yang ditemukan pada tahun 1891. Ada lagi asteroid lain bernama Pallas dan Vesta yang berdiameter sekitar 500 km. Sebagian besar asteroid berdiameter hanya berkisar beberapa puluh km. Kebanyakan asteroid dapat kita temukan di dalam lingkaran antara orbit Mars dan Jupiter. Banyak orang beranggapan bahwa Sabuk Asteroid ini merupakan pembatas antara planet dalam (Merkurius, Venus, Bumi, Mars) dengan planet luar (Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus). Banyak juga di tata surya ini berbagai lintasan aneh yang dibuat sendiri oleh asteroid-asteroid yang berterbangan di galaksi ini.



Meteorid atau asteroid yang tidak habis terbakar di atmosfer akan jatuh ke bumi dan dapat membentuk sebuah lubang atau kawah. Kawah terbesar sejauh ini adalah kawah meteor di Arizona, Amerika Serikat. Garis tengahnya mencapai lebih dari 1200 m dengan kedalaman sekitar 180 m. Banyak ilmuwan beranggapan bahwa tumbukkan meteorid tersebut-lah yang menyebabkan punahnya dinosaurus dan berbagai spesies hewan yang ada di zaman tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar