04 Desember 2023

Menikmati Film : Berkunjung Ke Hogwarts! — November 2022


Seperti judul bulan ini, "Berkunjung ke Hogwarts!", kali ini saya kembali dengan 'hasil rekap' tontonan saya di bulan November 2022 yang didominasi oleh serial berlatar belakang sekolah penyihir! Selain fantasi, bulan ini saya juga menikmati film dari genre lain seperti science fiction, aksi, horor, komedi, drama, sampai dokumenter kriminal! Terdiri dari total 16 film, rekomendasi kali ini berisi 5 film yang baru saya tonton pertama kali dan sisanya adalah hasil dari re-watch yang saya lakukan.

01 November 2023

Johann Wolfgang von Goethe - Erlkönig



Wer reitet so spät durch Nacht und Wind?
Es ist der Vater mit seinem Kind;
Er hat den Knaben wohl in dem Arm
Er faßt ihn sicher, er hält ihn warm

19 Oktober 2023

Menikmati Film : Santai — Oktober 2022


Kali ini saya kembali dengan rekap tontonan saya di bulan Oktober 2022, yang mana kali ini dimulai dengan sebuah Live Action buatan Netflix yang diadaptasi dari seri anime terkenal dan berakhir dengan 3 (tiga) movie series berturut-turut dengan genre komedi keluarga yang mengocok perut (setidaknya untuk saya). Tidak seperti bulan sebelumnya dengan total 28 film yang berhasil saya selesaikan, kali ini hanya 13 film yang saya nikmati. Dan seperti judul kali ini, "Santai", ada 9 film dengan jalan cerita yang tidak memiliki konflik kompleks, penuh dengan komedi dan cocok ditonton saat bersantai.

28 September 2023

Menikmati Film : Marathon 28 Film Dalam 1 Bulan? — September 2022


Movie marathon tentunya adalah sebuah hal yang menyenangkan. Banyak orang melakukannya karena memang merupakan bagian dari hobi, karena penasaran setelah mendapat spoiler dari orang lain, atau sekadar menghabiskan waktu untuk bersantai. Banyak genre yang dapat dinikmati, asal negara produksi yang dapat dipilih, bahkan sampai jenis yang disukai — apakah itu adalah sebuah animasi atau menggunakan aktor dan aktris manusia. Banyak film yang menawarkan jalan cerita menarik, visual yang apik, sampai pemeran berkelas internasional yang tak asing lagi. Namun tidak sedikit juga film yang kurang mendapat perhatian publik — tentunya dengan berbagai alasan dimana masyarakat memilih untuk tidak memberikan reaksi yang bagus untuk film tersebut — yang berujung pada kerugian besar karena pendapatan yang dihasilkan tidak dapat menutupi biaya produksi.

01 Agustus 2023

Aksi Massa : Tan Malaka [16]

 IX

PERKAKAS REVOLUSI KITA

Dengan pelbagai ragam suara, dalam keadaan yang berbeda-beda dan oleh berbagai golongan rakyat, tujuan politik kita sudah dinyatakan yaitu kemerdekaan nasional. Tentang tujuan akhir ini, orang di seluruh Indonesia telah bulat sepakat. Hanya tentang jalan yang akan ditempuh serta alat-alat yang akan dipakai, berlain-lainan pendapat orang.

15 Juli 2023

Aksi Massa : Tan Malaka [15]

VIII

REVOLUSI DI INDONESIA

1. Kemungkinan Besar Akan Timbulnya Revolusi

Masalah politik, ekonomi dan sosial yang mungkin menimbulkan revolusi di Indonesia rasanya tak perlu kita kupas lagi, karena sudah beberapa kali kita terangkan di atas. Cukuplah dikemukakan kesimpulan yang di bawah ini :

a. Kekayaan dan kekuasaan sudah tertumpuk ke dalam genggaman beberapa orang kapitalis;

b. Rakyat Indonesia semuanya makin lama semakin miskin, melarat, tertindas dan terkungkung;

c. Pertentangan kelas dan kebangsaan makin lama semakin tajam;

d. Pemerintah Belanda makin lama semakin reaksioner;

5. Bangsa Indonesia dari hari ke hari semakin bertambah kerevolusionerannya dan tak "mengenal damai".

21 Juni 2023

Aksi Massa : Tan Malaka [14]

VII

KEADAAN POLITIK

1. Tinjauan ke Belakang

"Politik" di Indonesia belum pernah jadi "a common good", kepunyaan umum rakyat. Paham kenegaraan tak pernah melewati segerombolan kecil penjajah Hindu atau setengah Hindu.

Sebagaimana dalam kebanyakan negeri feodalistis di Indonesia, pemerintahan negeri dipegang oleh seorang raja dan komplotannya. Seorang raja sesudah berhasil menjalankan peran "jagoan", lalu mengangkat dirinya jadi raja yang bertuan. Anaknya yang bodohnya lebih dari seekor kerbau atau seorang tukang pelesir, di belakang hari, menggantikan ayahnya sebagai yang dipertuan di dalam negeri. Peraturan turun-temurun ini "lenyap" apabila seorang "jagoan" baru datang menjatuhkan yang lama, dari mengangkat dirinya pula jadi raja.

14 Mei 2023

Aksi Massa : Tan Malaka [13]

 VI

KEADAAN SOSIAL

 Kecurangan tukang waning Belanda yang sudah tiga ratus tahun dalam dunia imperialistis yang disebut kolonisator menciptakan pertentangan sosial dan kebangsaan yang satu-satunya di seluruh Asia. Di satu pihak tampak kapital yang beranak pinak dalam pertanian yang sangat modern, dengan produksi yang sangat tinggi dan dengan jalinan hubungan internasional yang bersatu dalam sejumlah sindikat dan trust yang memberi untung yang berlipat ganda. Di lain pihak, tampak kaum tani, pedagang-pedagang kecil dijadikan buruh. Mereka berjubel-jubel sebagai buruh industri di kota-kota dan buruh tani di kebun-kebun. Semua ini melahirkan kesengsaraan, perbudakan dan kegelisahan.

23 April 2023

Aksi Massa : Tan Malaka [12]

 


2. Kegelapan

Masih saja "pemerintah tani dan tukang warung" Belanda takut kepada Universitas dan Sekolah Tinggi seperti kepada hantu. Masih saja belum terlepas ia dari gangguan momok "buruh intelektual". Ia sudah berbuat keliru dalam pandangan politik pengajaran Inggris dan mengambil kesimpulan yang salah. Ia terlalu bodoh untuk memikirkan bahwa berhubung dengan wawasan dan kecakapan imperialisme Inggris-lah, maka dulu sudah ada kaum terpelajar di India yang pada masa sulit kerapkali membantu pemerintah Inggris, dan juga berkat adanya kelas intelektual, termasuk juga kaum ekstrimis, maka Tilak dan Mahatma Gandhi beroleh kemenangan ekonomi dengan gerakan boikotnya yang luas. Dan pula karena Inggris bekerja sama dengan borjuasi bumiputra modern, di lapangan politik dan ekonomi, maka Inggris dapat memerintah terus di India walaupun digempur oleh gerakan non-cooperation baru-baru ini.

18 Maret 2023

Aksi Massa : Tan Malaka [11]

V

KEADAAN RAKYAT INDONESIA

1. Kemelaratan

Berapa ribu, bahkan berapa ratus ribu rakyat Indonesia yang meringkuk dengan perut kosong di atas balai-balai setiap hari saat melepas lelahnya, tak terjelaskan dengan tepat. Pemerintah punya catatan angka-angka yang lengkap tentang kebun-kebun dan perusahaan yang menguntungkan, terutama nama-nama orang yang wajib membayar pajak, tetapi lupa memberi kepastian tentang penghidupan rakyat seluruhnya. Betul kadang-kadang dibentuk oleh pemerintah suatu panitia, tapi badan itu tak mewakili rakyat, dan tentu saja panitia itu tidak pernah mendakwa kapital besar, meskipun mencela saja. Pemeriksaan "teratur" dan "merdeka" sebagai bukti maksud-maksud yang suci, belum pernah kedengaran.

11 Februari 2023

Aksi Massa : Tan Malaka [10]


2. Tumbuh Tidak Dengan Semestinya 

Kapitalisme di Indonesia tidak dilahirkan oleh cara-cara produksi bumiputra yang menurut kemauan alam. Ia adalah perkakas asing yang dipergunakan untuk kepentingan asing yang dengan kekerasan mendesak sistem produksi bumiputra.

07 Januari 2023

Aksi Massa : Tan Malaka [9]

IV

KAPITALISME INDONESIA

Kapitalisme di Indonesia adalah cangkokan dari Eropa yang dalam beberapa hal tak sama dengan kapitalisme yang tumbuh dan dibesarkan dalam negerinya sendiri, yakni Eropa dan Amerika Utara.

1. Kapitalisme yang Masih Muda

Karena kapitalisme di Indonesia masih muda, produksi dan pemusatannya belumlah mencapai tingkat yang semestinya. Kira-kira seperempat abad belakangan baru dimulai industrialisasi di Indonesia. Baru pada waktu itulah dipergunakan mesin yang modern dalam perusahaan-perusahaan gula, karet, teh, minyak, arang dan timah.