"Seperti belati! Cepat datang!" suaranya terdengar panik.
"Datanglah, kami tidak bisa lari!"
Teriakan tak keruan terjadi di atas kapal Raifuku Maru. Pesan aneh yang diterima pada hari yang begitu tenang itu menjadi awal sebuah tragedi yang membingungkan, tepat di pagi hari bulan April tahun 1925.
Kapal Api Jepang, Raifuku Maru, meninggalkan Boston menuju Hamburg dengan muatan gandum. Panggilan SOS dikirimkan dan diterima oleh Kapten Roberts dari kapal Homeric. Tidak lama kemudian, diterima pesan lagi yang mengatakan bahwa sekoci penolong telah terhempas. Pesan terakhir disampaikan dalam bahasa Inggris yang patah-patah,
"Now very danger! Come quick!"
Homeric segera bergerak dengan kecepatan 20 knot, 400 mil lurus di sebelah timur Boston dan 700 mil di sebelah utara Bermuda, dan menemukan Raifuku Maru yang telah miring 30 derajat. 48 orang awaknya hilang semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar