Siapa yang tak kenal dengan daerah berbahaya ini. Wilayah lautan di Samudera Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga dan menghubungkan Florida, Bermuda, dan Puerto Rico ini kerap kali memakan korban jiwa secara aneh dan tak masuk logika. Bayangkan saja, 5 pesawat pembom torpedo Navy Avenger yang tinggal landas dari Fort Lauderdale berakhir dengan kebingungan, tragedi, misteri, dan kematian 27 orang di wilayah yang relatif sempit dan dangkal tersebut. Bahkan pesawat penyelamat yang dikirim untuk membantu para penerbang itupun ikut menjadi 'santapan' keji tersebut! Seorang perwira Angkatan Laut memberi komentar bahwa, "Pesawat-pesawat itu benar-benar lenyap seakan-akan telah terbang ke Mars".
Banyak kecelakaan lain
terjadi pada tahun 1940-an. Kapal City Belle ditemukan terlantar di dekat
Kepulauan Bahama pada tahun 1946, dan Rubicon, sebuah kapal hantu,
terapung-apung dekat pantai Florida pada bulan Oktober 1944 dalam kondisi yang
masih sangat bagus. Hanya seekor anjing yang ada diatas kapal itu.
Salah satu aspek yang
paling membingungkan tentang kehilangan-kehilangan itu adalah kegagalan yang
selalu dialami para pencari untuk menemukan jenazahnya. Secara resmi, Angkatan
Laut, Coast Guard, dan Angkatan Udara menyangkal adanya kekuatan-kekuatan aneh
di wilayah itu. Secara tidak resmi, lain ceritanya. Mereka mengakui bahwa
mereka bingung, dan bahwa sedikitnya petunjuk yang mereka miliki hanya semakin
menambah misterius masalahnya. Seorang juru bicara Angkatan Laut
mengatakan, "Tampaknya kapal-kapal yang hilang itu seperti ditutupi
oleh suatu jaring elektronik raksasa yang tak kelihatan. Kami tahu ada sesuatu
yang aneh terjadi disana, itu kami sudah tahu, tetapi semua itu rupanya tidak
ada penyebabnya. Kami semua disini sama sekali tidak meremehkannya".
Telah dikemukakan bukti
bahwa Segitiga Bermuda hanyalah sebagian daerah bermasalah yang lebih luas.
Daerah ini, yang dikenal sebagai Limbo of the Lost (Tempat Semayan Mereka
Yang Hilang), meliputi lapisan batu kontinental di sebelah utara New
Jersey, Teluk Meksiko, dan Samudera Atlantik disebelah timur Kepulauan Azores.
Tampaknya satu-satunya kaitan yang ada diantara kapal-kapal yang hilang itu
adalah semuanya terperangkap dalam wilayah geografis yang sangat terbatas itu.
Semua penjelasan gagal menjelaskan mengapa puing-puing atau mayat tidak pernah
ditemukan dan mengapa kehilangan-kehilangan itu selalu terjadi dalam cuaca yang
cerah.
Ada yang berpendapat
bahwa penyimpangan di atmosfer dan gangguan gravitasi elektromagnetis-lah yang
mungkin menjadi penyebab semua kecelakaan tersebut. Penyimpangan yang dimaksud
mungkin adalah suatu belokan ruang sehingga kapal dan pesawat yang hilang itu
terperangkap dalam dimensi keempat. Seorang peramal telah meramalkan bahwa
suatu hari nanti belokan itu akan membebaskan semua kapal dan pesawat dan
mereka akan kembali ke pelabuhannya masing-masing dengan kerangka-kerangka
awaknya. Ada yang berspekulasi bahwa para awak itu mungkin masih hidup, sama
umurnya dengan ketika mereka pergi saat mungkin saja mereka kembali nanti.
Barangkali waktu berjalan dengan kecepatan yang berubah-ubah, tidak seperti yang selalu kita sangka. Jika demikian, inilah yang mungkin menyebabkan banyak kasus kapal dan pesawat terbang yang mendadak berada beratus-ratus mil jauhnya dari tempat yang diduga semula tanpa sebab yang jelas. Perubahan kompas adalah salah satu teori yang cukup masuk akal. Jarang sekali kompas benar-benar menunjuk ke arah utara, ke kutub utara ; tetapi menunjuk ke kutub magnet, yang agak jauh letaknya. Mengesampingkan berbagai teori yang ada, mungkin manusia memang belum cukup maju untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di Segitiga Bermuda.
>> Ini perkiraan
saja, karena tubuh para korban tidak pernah ditemukan <<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar