04 Desember 2023
Menikmati Film : Berkunjung Ke Hogwarts! — November 2022
01 November 2023
Johann Wolfgang von Goethe - Erlkönig
Es ist der Vater mit seinem Kind;
Er hat den Knaben wohl in dem Arm
Er faßt ihn sicher, er hält ihn warm
19 Oktober 2023
Menikmati Film : Santai — Oktober 2022
28 September 2023
Menikmati Film : Marathon 28 Film Dalam 1 Bulan? — September 2022
01 Agustus 2023
Aksi Massa : Tan Malaka [16]
IX
PERKAKAS REVOLUSI KITA
Dengan pelbagai ragam suara, dalam keadaan yang berbeda-beda dan oleh berbagai golongan rakyat, tujuan politik kita sudah dinyatakan yaitu kemerdekaan nasional. Tentang tujuan akhir ini, orang di seluruh Indonesia telah bulat sepakat. Hanya tentang jalan yang akan ditempuh serta alat-alat yang akan dipakai, berlain-lainan pendapat orang.
15 Juli 2023
Aksi Massa : Tan Malaka [15]
VIII
REVOLUSI DI INDONESIA
1.
Kemungkinan Besar Akan Timbulnya Revolusi
Masalah
politik, ekonomi dan sosial yang mungkin menimbulkan revolusi di Indonesia
rasanya tak perlu kita kupas lagi, karena sudah beberapa kali kita terangkan di
atas. Cukuplah dikemukakan kesimpulan yang di bawah ini :
a. Kekayaan
dan kekuasaan sudah tertumpuk ke dalam genggaman beberapa orang kapitalis;
b. Rakyat
Indonesia semuanya makin lama semakin miskin, melarat, tertindas dan
terkungkung;
c. Pertentangan
kelas dan kebangsaan makin lama semakin tajam;
d. Pemerintah
Belanda makin lama semakin reaksioner;
5. Bangsa Indonesia dari hari ke hari semakin bertambah kerevolusionerannya dan tak "mengenal damai".
21 Juni 2023
Aksi Massa : Tan Malaka [14]
VII
KEADAAN POLITIK
1. Tinjauan ke Belakang
"Politik" di Indonesia belum pernah jadi "a common good", kepunyaan umum rakyat. Paham kenegaraan tak pernah melewati segerombolan kecil penjajah Hindu atau setengah Hindu.
Sebagaimana dalam kebanyakan negeri feodalistis di Indonesia, pemerintahan negeri dipegang oleh seorang raja dan komplotannya. Seorang raja sesudah berhasil menjalankan peran "jagoan", lalu mengangkat dirinya jadi raja yang bertuan. Anaknya yang bodohnya lebih dari seekor kerbau atau seorang tukang pelesir, di belakang hari, menggantikan ayahnya sebagai yang dipertuan di dalam negeri. Peraturan turun-temurun ini "lenyap" apabila seorang "jagoan" baru datang menjatuhkan yang lama, dari mengangkat dirinya pula jadi raja.
14 Mei 2023
Aksi Massa : Tan Malaka [13]
VI
KEADAAN SOSIAL
23 April 2023
Aksi Massa : Tan Malaka [12]
2.
Kegelapan
Masih saja "pemerintah tani dan tukang warung" Belanda takut kepada Universitas dan Sekolah Tinggi seperti kepada hantu. Masih saja belum terlepas ia dari gangguan momok "buruh intelektual". Ia sudah berbuat keliru dalam pandangan politik pengajaran Inggris dan mengambil kesimpulan yang salah. Ia terlalu bodoh untuk memikirkan bahwa berhubung dengan wawasan dan kecakapan imperialisme Inggris-lah, maka dulu sudah ada kaum terpelajar di India yang pada masa sulit kerapkali membantu pemerintah Inggris, dan juga berkat adanya kelas intelektual, termasuk juga kaum ekstrimis, maka Tilak dan Mahatma Gandhi beroleh kemenangan ekonomi dengan gerakan boikotnya yang luas. Dan pula karena Inggris bekerja sama dengan borjuasi bumiputra modern, di lapangan politik dan ekonomi, maka Inggris dapat memerintah terus di India walaupun digempur oleh gerakan non-cooperation baru-baru ini.
18 Maret 2023
Aksi Massa : Tan Malaka [11]
V
KEADAAN RAKYAT INDONESIA
1. Kemelaratan
Berapa ribu, bahkan berapa ratus ribu rakyat Indonesia yang meringkuk dengan perut kosong di atas balai-balai setiap hari saat melepas lelahnya, tak terjelaskan dengan tepat. Pemerintah punya catatan angka-angka yang lengkap tentang kebun-kebun dan perusahaan yang menguntungkan, terutama nama-nama orang yang wajib membayar pajak, tetapi lupa memberi kepastian tentang penghidupan rakyat seluruhnya. Betul kadang-kadang dibentuk oleh pemerintah suatu panitia, tapi badan itu tak mewakili rakyat, dan tentu saja panitia itu tidak pernah mendakwa kapital besar, meskipun mencela saja. Pemeriksaan "teratur" dan "merdeka" sebagai bukti maksud-maksud yang suci, belum pernah kedengaran.
11 Februari 2023
Aksi Massa : Tan Malaka [10]
2. Tumbuh Tidak Dengan Semestinya
Kapitalisme di Indonesia tidak dilahirkan oleh cara-cara produksi bumiputra yang menurut kemauan alam. Ia adalah perkakas asing yang dipergunakan untuk kepentingan asing yang dengan kekerasan mendesak sistem produksi bumiputra.
07 Januari 2023
Aksi Massa : Tan Malaka [9]
IV
KAPITALISME INDONESIA
Kapitalisme di Indonesia adalah cangkokan dari Eropa yang dalam beberapa hal tak sama dengan kapitalisme yang tumbuh dan dibesarkan dalam negerinya sendiri, yakni Eropa dan Amerika Utara.
1. Kapitalisme yang Masih Muda
Karena kapitalisme di Indonesia masih muda, produksi dan pemusatannya belumlah mencapai tingkat yang semestinya. Kira-kira seperempat abad belakangan baru dimulai industrialisasi di Indonesia. Baru pada waktu itulah dipergunakan mesin yang modern dalam perusahaan-perusahaan gula, karet, teh, minyak, arang dan timah.