I. Pengertian Rumah Kaca
Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia, contohnya pemanasan global.
II. Penyebab Efek Rumah Kaca
Dikarenakan naiknya konsentrasi pada gas karbon dioksida (CO2) serta gas jenis lainnya yang ada di atmosfer yang sudah melampaui batas kemampuan suatu tumbuhan dan air laut untuk dapat menyerapnya. Energi yang telah diserap lalu di pantulkan kembali kedalam bentuk bernama radiasi inframerah terhadap awan serta permukaan bumi. tapi sebagian besar radiasi inframerah yang dipancarkan bumi tersebut tertahan dengan awan serta gas-gas CO2 dan gas lainnya, untuk dapat di kembalikan lagi ke permukaan dibumi. Selain gas-gas CO2, yang bisa menimbulkan epek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta terdapat beberapa lagi senyawa organik yang seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas lain ini juga ikut memegang peranan yang sangat penting dalam hal meningkatkan produktifitas efek sebuah rumah kaca.
III. Akibat Efek Rumah Kaca
Meningkatnya suhu yang terjadi di permukaan bumi akan dapat mengakibatkan terjadi adanya perubahan cuaca (iklim) yang sangat dahsyat di permukaan bumi. Hal tersebut dapat saja mengakibatkan terganggunya kehidupan hutan beserta ekosistem lain akan terganggu, sehingga hal tersebut dapat mengurangi komposisi kemampuannya untuk dapat membantu menyerap karbon dioksida yang ada di atmosfer bumi.
Efek rumah kaca dapat menimbulkan berbagai bencana alam di bumi, sebut saja pemanasan global yang dapat memunculkan efek domino lain seperti kemarau panjang – yang akan diikuti dengan kekeringan serta kebakaran hutan. Selanjutnya kebakaran hutan tersebut dapat menyebabkan hilangnya habitat asli banyak hewan, kurangnya pepohonan sebagai sumber oksigen manusia, serta hilangnya mata pencaharian dari masyarakat yang memanfaatkan lahan hijau tersebut. Pemanasan global ini jugalah yang akan mengakibatkan pencairan terhadap gunung-gunung es yang terdapat di daerah kutub utara serta dapat pula memicu naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca tersebut akan pula menjadi meningkatnya suhu pada air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek dari rumah kaca telah meningkatkan suhu rata- rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar