27 Februari 2021

Ruang Baca : "Save Me" (Manhwa) — Perundungan Dibalas Kekerasan?

© : 1230

Sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu, wadah bagi penerus bangsa untuk mendapat pendidikan demi membangun negeri kelak. Banyak yang mengatakan bahwa masa-masa paling indah adalah saat duduk di bangku sekolah dan itu memang tidak sepenuhnya salah. Tapi apakah itu artinya adalah mutlak benar? Tentu saja tidak. Kita semua tahu, ada satu masalah khusus yang tidak dapat diselesaikan semudah membalikkan telapak tangan. Sekolah tidak semulus yang dipikirkan, tidak seenteng itu untuk dilewati. Ini bukan perkara mata pelajaran yang sulit atau guru yang subjektif dalam memberi penilaian. Ini adalah sebuah 'penyakit' yang tidak pernah berhenti menggerogoti dunia pendidikan ;

Perundungan!

Kali ini saya ingin memberikan sebuah review 'singkat' yang mengandung SPOILER dari salah satu manhwa yang berhasil menggetarkan jiwa 'sakit' saya— 

"Save Me"

—begitu judulnya.

Ini adalah sebuah manhwa (komik Korea) yang secara garis besar menceritakan seorang siswa yang baru saja pindah ke sekolah barunya, Cha Namsoo ; dan seorang siswa lainnya yang mempunyai keterbatasan fisik, Na Hyeongoh. Di hari pertamanya masuk sekolah, Namsoo secara tidak sengaja mendapati Hyeongoh yang tengah menjadi target bullying dari teman-temannya. Jujur saja, perundungan yang ada di manhwa ini bagi saya termasuk 'melewati batas kemanusiaan'. Sesungguhnya semua jenis bullying memang tidak dibenarkan, tapi perundungan yang ada di manhwa ini benar-benar membuat saya emosi sendiri! Penggambaran situasinya menurut saya tergolong bagus, tidak melebih-lebihkan dan terasa memang bisa dilakukan di dunia nyata (menurut saya jenis bullying yang ada disini masih masuk logika dan tidak hiperbola). Satu hal yang cukup membuat saya ingin mencaci maki adalah para perundung ini dengan mudahnya memberi julukan dan memanggil Hyeongoh dengan sebutan 'cripple' atau 'si pincang'! Saya tidak akan menceritakan macam-macam perundungan yang dialami Hyeongoh, teman-teman silahkan baca sendiri dan rasakan sensasi menahan amarahnya~

Ah iya, sebelumnya saya mohon maaf jika review ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan teman-teman semua. Saya menulis ini berdasarkan sudut pandang saya.

Lanjut!

Seiring berjalannya waktu, Namsoo menawarkan diri untuk membantu Hyeongoh. Pengembangan karakter Hyeongoh disini cukup lama, dan saya memahaminya. Memang tidak semudah itu untuk mengembalikan 'keberanian' dari mereka yang telah ditindas cukup lama, dan Namsoo yang menyadari bahwa Hyeongoh selalu diam setiap kali ia di-bully akhirnya tampil sebagai 'pahlawan'.

My best boy ever — Cha Namsoo!

Tapi tidak!

Namsoo bukan pahlawan protagonis seperti yang ada di komik-komik!

Awalnya saya mengira karakter Namsoo ini memang tulus membantu Hyeongoh keluar dari 'neraka' perundungan itu. Memang benar Namsoo ini membantu Hyeongoh, namun sayangnya cara yang dipakai salah. Namsoo membalas perundungan yang dialami Hyeongoh dengan kekerasan pula, yang menurut saya bahkan lebih parah lagi. Yang dilukai Namsoo tidak hanya fisik pelaku, tapi juga psikis! Dan parahnya lagi, Namsoo melakukan semuanya dengan sukacita tanpa rasa bersalah sedikitpun! Teman-teman bisa baca sendiri bagaimana 'gila'-nya Namsoo di manhwa ini. Jujur saja, saat membacanya saya dilema  antara takut dan bangga. Takut karena memang Namsoo 'menyeramkan' dan bangga karena akhirnya Namsoo membalas para perundung itu. Awalnya saya mengira Namsoo memiliki kelainan jiwa dimana ia menyukai sesuatu yang berbau kekerasan, namun semuanya terungkap di akhir cerita. Walaupun sebenarnya Namsoo memang sakit jiwanya, tapi bukan itu bentuknya XD


Perundungan yang terjadi semakin parah dari waktu ke waktu hingga membuat Hyeongoh nyaris memilih untuk mengakhiri hidupnya. Untung saja Namsoo ada disana, ia berhasil mencegah hal itu terjadi. Saya harus mengakui bagaimana kerennya author melukiskan adegan ini. Hyeongoh yang terlihat sudah benar-benar sampai di titik batasnya dan Namsoo yang menunjukkan afeksinya dengan cara yang menurut saya 'tidak normal'. Hyeongoh digambarkan layaknya seseorang yang sudah menyerah dan Namsoo yang seolah menunggu persetujuan dari Hyeongoh untuk dapat melakukan 'aksinya' dengan terus berkata,

"I'll help you."

"Let me help you, okay?"

"I'll do anything!"


Jujur, Namsoo disini terlihat begitu terobsesi dengan Hyeongoh sementara Hyeongoh sendiri membatasi orang-orang yang ada di sekelilingnya. Jika Namsoo menunjukkan kesukaan dan ketidaksukaannya secara terang-terangan, maka Hyeongoh akan menyembunyikan semua lukanya. Hati saya selalu terasa sakit setiap kali Hyeongoh berkata pada dirinya sendiri, "I'm fine — I'm alright…". Saya benar-benar kesal dengan seluruh siswa dan para guru di manhwa ini, mereka melihat Hyeongoh diperlakukan seperti itu namun tidak ada yang bersuara! Untung saja dendam kesumat saya ini terbalas di ending manhwa~

Harus saya akui, eksekusi akhirnya benar-benar membuat saya tertawa kegirangan!

Mohon izin untuk memberikan spoiler dari ending Save Me yang paling saya sukai ini!


Di akhir cerita, Namsoo berhadapan dengan 'Raja Terakhir'. Ada adegan dimana Namsoo mengambil sebuah fire extinguisher dan 'tersenyum penuh makna'. Saya pikir Namsoo akan menghantamkan benda tersebut pada kepala si 'Raja Terakhir', namun nyatanya tidak! Memang awalnya di kepala, namun selanjutnya Namsoo justru 'menghajar' kaki si 'Raja Terakhir' dengan fire extinguisher tadi berkali-kali, membuatnya tidak bisa berjalan sama seperti apa yang terjadi pada Hyeongoh! Saya tahu seharusnya kekerasan tidak boleh dibalas dengan kekerasan pula, tapi entah mengapa saya merasa puas dengan adegan 'mata ganti mata' di manhwa ini! Jujur, saya selalu tersenyum setiap kali melihat Namsoo menjadi 'liar' dan 'brutal', rasanya emosi di dada ini sudah diwakili dengan semua tindakan barbar Namsoo yang benar-benar luar biasa! Dan adegan ini benar-benar sesuai dengan apa yang saya harapkan! Saya memang tidak mau Namsoo hanya 'melibas' kepala si 'Raja Terakhir', rasanya kurang puas dan darah saya masih mendidih jika si 'Bos Terakhir' ini mendapat 'eksekusi' yang terlalu 'ringan'. Saya berharap 'Raja Terakhir' ini mendapat 'hadiah' yang lebih parah dibanding hanya dengan sebuah pukulan keras di kepala. Dan author mengabulkan doa saya! Tidak langsung dihabisi, 'Raja Terakhir' dibuat menderita dengan pengambilan keputusan Namsoo yang benar-benar mantap! Namsoo ingin si 'Raja Terakhir' menjalani kehidupan yang sama dengan Hyeongoh, dan itu pula yang juga saya inginkan!

Terimakasih, author! T_T


Saya yakin banyak dari teman-teman yang setelah membaca manhwa ini menjadi tidak sependapat dengan saya dan justru menentang sikap Namsoo. Saya yakin sekali karena saya sendiri juga sebenarnya tidak percaya, bisa-bisanya saya mendukung tindakan Namsoo yang seperti hewan itu? Tapi mau bagaimana lagi — karakter Namsoo ini mengingatkan saya dengan Light Yagami atau Kira dari animanga Death Note. Tujuan Kira sebenarnya baik, dia ingin menciptakan dunia yang aman dan tenteram. Hanya saja caranya salah, membunuh orang yang melakukan kejahatan sama saja dengan kebiadaban itu sendiri. Begitu pula dengan Namsoo. Tujuannya baik, dia ingin agar Hyeongoh terbebas dari orang-orang yang suka merundungnya. Hanya saja caranya salah, melukai orang dan menciptakan trauma psikis dengan maksud membuat jera sama saja dengan kejahatan — tidak ada bedanya dengan para perundung itu sendiri.


Selanjutnya saya akan memberikan pendapat terkait art-nya. Bagi saya, pemilihan warnanya tergolong bagus ; terkesan hangat dan manis. Walau begitu di beberapa bagian tertentu seperti saat Namsoo menggila, warnanya akan menjadi lebih gelap dan suram. Atau saat Hyeongoh benar-benar merasa 'hancur', maka warnanya akan 'meredup'. Arsiran gambarnya oke, titik-titik garisnya jelas dan tegas. Untuk latar belakang digambar cukup detail, walau tidak sedikit bagian dimana author menggantinya dengan warna saja. Saya paham betapa sulitnya menggambar background latar, jadi saya salut bagaimana author mensiasatinya dengan warna-warna yang mencerminkan emosi dari adegan tersebut. Untuk tata bahasa yang dipakai, saya tidak membaca yang berbahasa Korea. Saya hanya membaca hasil translate yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, jadi saya tidak bisa berkomentar terkait pemilihan kata yang dipakai. Namun harus saya akui, hasil terjemahannya sudah memuaskan dan saya berterimakasih tidak hanya kepada author, tetapi juga kepada translator yang sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk manhwa sekece ini!

Terimakasih! <3

Sebenarnya masih banyak adegan luar biasa di manhwa ini, hanya saja saya harus menyimpannya demi kepuasan membaca teman-teman semua. Sedikit bocoran, harap sediakan tissue jika cerita sudah memasuki flashback kehidupan Hyeongoh dan Namsoo. Dan untuk teman-teman yang merasa dirinya kurang cocok dengan genre dark psychology atau violence, mungkin bisa mencari alternatif judul lain. Berhubung manhwa ini diisi dengan beberapa hal yang cukup mengganggu, jadi saya menyarankan kebijakan teman-teman semua dalam membacanya.

Akhir kata, semua ini hanya opini pribadi saya. Perbedaan pendapat dan sudut pandang adalah hal yang wajar, tidak perlu menyamakan suara untuk hal seperti ini. Semua gambar berasal dari manhwa yang bersangkutan, jadi semuanya milik author ya! Tidak bermaksud untuk mem-publish karya author, saya hanya mengambil beberapa potongan untuk memperjelas review saya. Semoga bisa menjadi referensi yang bagus yaa~

Terimakasih!



INFORMASI

Judul : Save Me

Pengarang : 1230

Rating : T — M

Genre : Psychology, Drama, School

Himbauan khusus : mengandung adegan kekerasan

Nilai : 8,7

2 komentar:

  1. Terimakasih min,sudah memberikan spoiler.
    Kereen bngett emngm aksi si namsoo. Apalagi dengan karakter namsoo yang sedikit psikoopat:"v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, terimakasih juga sudah mampir~

      Memang, terkadang kita butuh karakter seperti Namsoo ini. Kalau yang seperti Namsoo tidak ada, percayalah mungkin Hyeongoh sudah wassalam karena tdk tahan lagi di-bully XD

      Hapus