A. Boneka Daruma
Boneka ini muncul sebagai bagian dari sejarah yang pernah terjadi di Jepang. Saat itu, tahun 1783, gunung berapi Azuma meletus dengan letusan yang maha dahsyat. Bencana ini meninggalkan suatu keadaan yang sangat menyedihkan dan membuat kesengsaraan di daerah sekelilingnya. Tanah tandus, penyakit merajalela, dan penderitaan pun makin lama makin menjadi.
Saat itu ada
seorang kepala biarawan yang membuat model lukisan Budhadharma dari kayu.
Kemudian model itu diserahkan kepada para petani untuk dibuatkan menjadi boneka
yang dihiasi sebagai ornamen, sebagai cara untuk mencari nafkah.
Yang unik dari boneka ini adalah tidak mempunyai mata. Ada beberapa alasan yang menjadikannya seperti itu. Pertama, dalam melihat sesuatu, Budhadharma tidak menggunakan mata tapi menggunakan mata pikirannya. Yang kedua berkaitan dengan gambaran yang mengungkapkan bahwa Budha hanya akan datang pada kehidupan ketika matanya dicat. Dan alasan yang ketiga adalah berkaitan dengan permainan unsur kata yang berbunyi ‘gan’ yang berarti ‘permintaan’ atau ‘mata’, tergantung dari karakter penulisan dalam mengartikannya.
Yang unik dari boneka ini adalah tidak mempunyai mata. Ada beberapa alasan yang menjadikannya seperti itu. Pertama, dalam melihat sesuatu, Budhadharma tidak menggunakan mata tapi menggunakan mata pikirannya. Yang kedua berkaitan dengan gambaran yang mengungkapkan bahwa Budha hanya akan datang pada kehidupan ketika matanya dicat. Dan alasan yang ketiga adalah berkaitan dengan permainan unsur kata yang berbunyi ‘gan’ yang berarti ‘permintaan’ atau ‘mata’, tergantung dari karakter penulisan dalam mengartikannya.
Sekarang ini,
boneka Daruma sering dijadikan sebagai simbol oleh para politisi ketika
berkampanye, dengan mengecat sebelah matanya. Berdasarkan simbol yang
dilahirkan boneka Daruma, maka yang pertama dicat adalah mata kirinya ketika
seorang mempunyai harapan. Dan ketika harapan itu telah terpenuhi baru kemudian
mengecat mata kanannya. Setelah itu bawalah daruma ke kuil atau tempat suci
sebagai persembahan yang dibakar pada api unggun di malam tahun baru.
B. Boneka Kewpie
Awal kemunculannya terjadi pada tahun 1909 dalam tema ‘Jurnal Rumah Wanita’ di Amerika Serikat. Mulai dikenal di Jepang masih dalam bentuk boneka yang terbuat dari plastik halus. Hak patennya kini sudah oleh Mayonaise Jepang. Wajah boneka ini seperti bayi, seringkali tampil pada iklan-iklan dan dijadikan maskot untuk sebuah bank ternama di Jepang. Sampai sekarang masih banyak produksi boneka ini yang dibuat oleh pabrik boneka dengan beragam gaya dan corak.
Awal kemunculannya terjadi pada tahun 1909 dalam tema ‘Jurnal Rumah Wanita’ di Amerika Serikat. Mulai dikenal di Jepang masih dalam bentuk boneka yang terbuat dari plastik halus. Hak patennya kini sudah oleh Mayonaise Jepang. Wajah boneka ini seperti bayi, seringkali tampil pada iklan-iklan dan dijadikan maskot untuk sebuah bank ternama di Jepang. Sampai sekarang masih banyak produksi boneka ini yang dibuat oleh pabrik boneka dengan beragam gaya dan corak.
C. Boneka Kokeshi
Boneka ini terbuat dari kayu berbentuk silindris dan diproduksi secara besar-besaran di daerah Tohoku. Dipercaya telah ada sejak zaman dulu, pada saat masih sangat sulit untuk mempertahankan hidup. Dan saat itu belum dikenal kejahatan dalam pembunuhan bayi. Sementara boneka sederhana ini telah dibuat sebagai cara untuk memberi keberuntungan pada kelahiran baru.
D. Festival Boneka
Tanggal 3 Maret adalah adalah tanggal yang dijadikan sebagai hari untuk memajangkan boneka-boneka. Pada hari itu masyarakat Jepang menyertakan juga berbagai jenis persembahan didepan boneka-boneka yang dipajang. Kebiasaan ini sudah berlangsung sejak 500 tahun yang lalu.
Sumber : ‘Semua tentang Jepang’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar