Narkoba pertama kali dibuat oleh orang Inggris dan pertama kali disebarkan ke daerah daratan Asia mulai dari China, Hongkong, Jepang sampai ke Indonesia. Narkoba yang paling banyak dikirim ke daerah Asia adalah heroin dan morfin. Di Indonesia juga sudah mulai ada yang memproduksi narkoba jenis ganja, pil lexotan dan pil ekstasi.
Orang-orang yang mengkonsumsi narkoba umumnya memiliki tujuan untuk menenangkan diri dari masalah yang dihadapi. Misalnya anak yang selalu dimarahi dan kurang perhatian (kasih sayang) dari kedua orang tuanya pasti merasa kesal dan marah. Untuk menghilangkan emosi tersebut mereka meminum minuman keras, bahkan ada yang langsung memakai narkoba.
Narkotika adalah zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakannya dengan cara memasukkan obat tersebut ke dalam tubuhnya. Pengaruh tersebut dapat berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi. Bahaya bila menggunakan Narkotika yang tidak sesuai dengan peraturan adalah adanya adiksi/ketergantungan obat (ketagihan).
Adiksi adalah suatu kelainan obat yang bersifat kronik/periodik sehingga penderita kehilangan kontrol dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya dan masyarakat. Orang yang sudah terlibat pada penyalahgunaan narkotika pada mulanya masih dalam ukuran (dosis) yang normal. Lama-lama pengguna obat menjadi kebiasaan. Setelah biasa menggunakan narkotika, selanjutnya untuk menimbulkan efek yang sama maka mereka akan memerlukan dosis yang lebih tinggi (toleransi). Setelah fase toleransi ini berakhir menjadi ketergantungan, mereka akan merasa tidak dapat hidup tanpa narkotika.
Berdasarkan asal zat/bahannya narkoba dibagi menjadi 2, yaitu :
- Tanaman
- Opium/Candu/Morfin : olahan getah tanaman papaver somniferum yang tidak terdapat di Indonesia, tetapi diselundupkan ke Indonesia
- Kokain : olahan daun koka yang diolah di Amerika (Peru, Bolivia, Kolumbia)
- Cannabis Sativa/Marihuana/Ganja : banyak ditanam di Indonesia
- Bukan tanaman
- Semi Sintetik : zat yang diproses secara ekstraksi; contohnya seperti heroin, kodein, dan morfin
- Sintetik : diperoleh melalui proses kimia bahan baku kimia, menghasilkan zat baru yang mempunyai efek narkotika dan diperlukan medis untuk penelitian serta penghilang rasa sakit (analgesic) seperti penekan batuk (antitusif); contohnya seperti amfetamin, metadon, petidin, deksamfetamin
Adapun penjelasan jenis-jenis narkoba/narkotika yang disalahgunakan dan peredarannya meliputi :
- Opiat atau Opium (candu)
- Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation);
- Menimbulkan semangat;
- Merasa waktu berjalan lambat;
- Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk;
- Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang); dan
- Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
- Morfin
- Menimbulkan euforia;
- Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi);
- Kebingungan (konfusi);
- Berkeringat;
- Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar;
- Gelisah dan perubahan suasana hati; dan
- Mulut kering serta warna muka berubah.
- Heroin atau Putaw
- Denyut nadi melambat;
- Tekanan darah menurun;
- Otot-otot menjadi lemas/relaks;
- Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point);
- Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri;
- Membentuk dunia sendiri (dissosial): tidak bersahabat;
- Penyimpangan perilaku: berbohong, menipu, mencuri, kriminal; dan
- Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
- Ganja atau Canabis
- Denyut jantung atau nadi lebih cepat;
- Mulut dan tenggorokan kering;
- Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira;
- Sulit mengingat sesuatu kejadian;
- Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan;
- Gangguan kebiasaan tidur;
- Sensitif dan gelisah;
- Berkeringat;
- Berfantasi; dan
- Selera makan bertambah.
- LSD atau Lysergic Acid
- Timbul rasa yang disebut Tripping seperti halusinasi tempat, warna dan waktu;
- Halusinasi ini digabung hingga timbul obsesi dan ingin hanyut di dalamnya;
- Menjadi sangat indah atau menyeramkan dan lama kelamaan membuat paranoid;
- Denyut jantung dan tekanan darah meningkat;
- Diafragma mata melebar dan demam;
- Disorientasi;
- Depresi;
- Pusing;
- Panik dan rasa takut berlebihan;
- Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian; dan
- Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.
- Kokain
- Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy);
- Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks;
- Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan;
- Timbul masalah kulit;
- Kejang-kejang, kesulitan bernafas;
- Sering mengeluarkan dahak atau lendir;
- Merokok kokain merusak paru (emfisema);
- Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan;
- Paranoid;
- Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs);
- Gangguan penglihatan (snow light);
- Kebingungan (konfusi); dan
- Bicara seperti menelan (slurred speech).
- Amfetamin
- Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps);
- Suhu badan naik/demam;
- Tidak bisa tidur;
- Merasa sangat bergembira (euforia);
- Menimbulkan hasutan (agitasi);
- Banyak bicara (talkativeness);
- Menjadi lebih berani/agresif;
- Kehilangan nafsu makan;
- Mulut kering dan merasa haus;
- Berkeringat;
- Tekanan darah meningkat;
- Mual dan merasa sakit;
- Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar;
- Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari; serta
- Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
- Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDZ)
- Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan;
- Terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian jarum bersama;
- Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan;
- Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension);
- Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan proses berpikir;
- Nampak bahagia dan santai;
- Bicara seperti sambil menelan (slurred speech);
- Jalan sempoyongan; dan
- Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.
- Alkohol
- Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi;
- Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah);
- Merasa senang dan banyak tertawa;
- Menimbulkan kebingungan; dan
- Tidak mampu berjalan.
- Inhalansia atau Solven
- Pada mulanya merasa sedikit terangsang;
- Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan;
- Bernafas menjadi lambat dan sulit;
- Tidak mampu membuat keputusan;
- Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan;
- Mual, batuk dan bersin-bersin;
- Kehilangan nafsu makan;
- Halusinasi;
- Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan;
- Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest); serta
- Kerusakan syaraf otak menetap, keletihan otot, gangguan irama jantung, radang selaput mata, kerusakan hati dan ginjal dan gangguan pada darah dan sumsum tulang. Terjadi kemerahan yang menetap di sekitar hidung dan tenggorokan.
Efek narkoba/narkotika tergantung pada dosis pemakaian, cara pemakaian, pemakaian sebelumnya dan harapan pengguna. Selain kegunaan medis, narkotika juga menghasilkan perasaan “lebih membaik” yang dikenal dengan eforia dengan mengurangi tekanan psikis. Efek ini dapat mengakibatkan ketergantungan dengan tanda-tanda fisik seperti :
- Mata merah
- Mulut kering
- Bibir bewarna kecoklatan
- Perilakunya tidak wajar
- Bicaranya kacau
- Daya ingatannya menurun
Adapun tanda-tanda dini anak yang telah menggunakan narkoba/narkotika dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain:
- Anak menjadi pemurung dan penyendiri
- Wajah anak pucat dan kuyu
- Terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
- Matanya berair dan tangannya gemetar
- Nafasnya tersengal dan susah tidur
- Badannya lesu dan selalu gelisah
- Anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua
Ciri Umum Anak Pengguna Narkoba:
- Merokok pada usia remaja dini
- Cenderung menarik diri dari acara keluarga dan lebih senang mengurung dikamar
- Bergaul dengan teman hingga larut malam bahkan jarang pulang kerumah
- Sering bersenang-senang di pesta, diskotek maupun kumpul di mall
- Mudah tersinggung, egois, dan tidak mau diusik oleh orang tua atau keluarga
- Menghindar dari tanggung jawab, malas menyelesaikan tugas rutin di rumah
- Prestasi belajar menurun, sering bolos atau terlambat ke sekolah
- Perilaku mulai menyimpang seperti kenakalan remaja
Narkoba adalah obat-obatan yang biasa digunakan di dunia kedokteran, namun apabila obat-obatan tersebut disalahgunakan maka perbuatan itu termasuk melanggar hukum sehingga harus diberi sanksi. Beberapa sanksi diantaranya ditujukan kepada pengedar berupa penjara selama 10 tahun dan denda sebanyak Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). Namun apabila pengedar itu berstatus sebagai bandar atau bosnya maka ia akan dipenjara selama 20 tahun sampai dengan seumur hidup bahkan dihukum mati dan didenda 1 milyar rupiah. Untuk penyimpang atau pembuat narkoba sanksinya berupa penjara selama 7 tahun dan denda sebanyak Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). Sanksi tersebut dan lainnya dapat dilihat di Undang-Undang terkait Narkotika.
Sanksi bagi para si pecandu dan pengedar, sebenarnya sudah cukup memberatkan, apalagi sekarang sudah banyak yang dihukum mati akibat kasus narkoba. Sebenarnya pengedaran narkoba dapat dicegah dengan pengawasan yang intensif baik dari polisi ataupun masyarakat terutama bagi para orang tua harus bisa mendidik anaknya supaya tidak terjerumus ke dunia ini. Bisa dengan pendekatan agama, keluarga, pendidikan, sosial, kesehatan, atau lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar