08 Juli 2018

Stasiun Ruang Angkasa




Dalam buku dan film fiksi ilmiah, stasiun ruang angkasa biasanya diawaki oleh ratusan orang yang hidup dalam lingkungan pendukung yang dapat berdiri sendiri. Kenyataannya jauh berbeda. Stasiun ruang angkasa adalah pesawat ruang angkasa yang mengorbit, didalamnya hanya ada beberapa orang astronot yang tinggal selama beberapa minggu atau bulan pada setiap kunjungan untuk melaksanakan percobaan ilmiah.


Ø  Stasiun Ruang Angkasa Amerika

Pada tahun 1973, orang Amerika meluncurkan stasiun ruang angkasa yang disebut Skylab. Pesawat berukuran raksasa ini terdiri dari tingkat atas roket Saturn V yang diubah untuk membawa tiga awak Amerika sekaligus. Skylab berisi peralatan untuk melaksanakan percobaan ilmiah, seperti bahan untuk mengamati bumi dan matahari. Astronot juga mempelajari pengaruh penerbangan ruang angkasa dalam jangka panjang pada tubuh manusia. Proyek Skylab berakhir di tahun 1974. Ada rencana untuk membuat stasiun ruang angkasa yang baru yang disebut Freedom. Stasiun ruang angkasa ini diperkirakan akan dilengkapi dengan panel surya berukuran besar untuk menyediakan tenaga listrik.


Ø  Stasiun Ruang Angkasa Soviet

Uni Soviet memimpin dalam penerbangan stasiun ruang angkasa. Stasiun ruang angkasa Soviet pada dasarnya adalah silinder sebesar satu gerbong kereta api dengan sayap. Stasiun pertama, disebut Salyut I, diluncurkan pada tahun 1971 dan panjangnya 14 m. Stasiun ruang angkasa baru dinamakan Mir yang diluncurkan di tahun 1986 yang ditambah lima modul lagi.

Bangsa Rusia mampu menerbangkan awak untuk misi yang berlangsung selama satu tahun dan mungkin terbang untuk misi yang lebih lama lagi ; pasokan segar dan peralatan di bawa ke orbit menggunakan tangki tidak berawak bernama Progress yang dikendalikan dari bumi. Tujuh orang kosmonaut berhasil tinggal di luar angkasa lebih dari 300 hari dalam tiga penerbangan. Penerbangan ruang angkasa terpanjang adalah 365 hari oleh Vladimir Titov dan Musa Manarov pada tahun 1987-1988.


Sumber : ‘Illustrated Encyclopedia of Science and Technology’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar