Ketiga
benteng ini berada dalam satu lokasi yaitu di situs Dembe I, Kecamatan Kota
Barat, Kodya Gorontalo, Sulawesi Utara. Ketiga benteng tersebut terletak diatas
sebuah bukit kapur dimana bukit tersebut berada di sebelah selatan Danau
Limboto, Tinggi puncak bukit kira-kira 94 meter diatas permukaan laut. Letak
ketiga benteng tersebut saling berjauhan dan terletak pada ketinggian yang
berbeda-beda. Benteng Otanaha merupakan benteng yang letaknya di tempat yang
paling tinggi, sedangkan Benteng Ulupahu terletak di tempat yang paling rendah.
Materi
yang digunakan pada bangunan Benteng Otanaha, Otahiya, dan Ulupahu adalah batu
karang, pasir, kapur, dan tanpa diplester. Menurut informasi, perekat yang
digunakan untuk benteng-benteng tersebut adalah putih telur burung Maleo, yang
pada saat itu banyak ditemui disekitar Danau Limboto. Selain itu, sebagai
perekat juga digunakan endapan lumpur yang juga berasal dari Danau Limboto,
dikatakan bahwa lumpur ini memiliki daya rekat yang sangat tinggi.
Kondisi
bangunan benteng yang bisa dilihat pada saat ini merupakan hasil pemugaran yang
telah dilakukan oleh Bidang Peninggalan Sejarah dan Kebudayaan Kanwil Depdikbud
Provinsi Sulut dan ketiga benteng tersebut merupakan benda dari Bagian Cagar
Budaya yang dilindungi dan dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Namun ada
kejanggalan disini bahwa dalam perkembangannya oleh pihak Dinas Pariwisata
Provinsi Sulut, pada Benteng Otanaha dibuat semacam atap dengan maksud sebagai
tempat berteduh bagi para pengunjung benteng. Namun dilain pihak, penambahan
yang tidak sesuai dengan aslinya justru merusak nilai historis yang ada.
Sumber
: Jejak Arkeologi di Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Daerah
Lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar