14 Januari 2022

Panduan Singkat Menuju Jepang [3]


Siapa Musuh Kita di Jepang?

Sejauh yang kita tahu, hampir semua orang di Jepang adalah musuh kita. Entah mereka menunjukkannya atau tidak, kita mungkin akan mengira Jepang memusuhi pria, wanita, atau anak-anak. Mereka tetap tinggal di kepulauan mereka itu seperti pertapa sampai 74 tahun lalu ketika sistem feudal disingkirkan dan orang asing diizinkan untuk masuk ke negara itu. Masyarakat Jepang menyebut orang asing pertama yang masuk ke negara mereka sebagai “hantu berjanggut merah”. Mereka masih disebut demikian di beberapa daerah terpencil. Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Jepang telah diajarkan untuk membenci orang Amerika dan mungkin kau berharap bahwa sebagian besar dari mereka telah mempelajari itu dengan baik. Mereka telah didoktrin bahwa perang ini disebabkan oleh keserakahan bangsa barat, bahwa kekuatan barat yang begitu jahat ingin memperbudak bangsa Asia untuk keuntungan mereka sendiri. Tentu saja kita tahu bahwa itu adalah kebohongan, namun itulah apa yang mereka katakan dan mereka percayai juga.

Tojo, yang memimpin Jepang untuk berperang, menjelaskan bahwa negara-negara barat berusaha mengepung Jepang dan mengikatkan sebuah tali di lehernya – untuk mencekiknya. Itu adalah alasan yang dibuat para panglima perang untuk peristiwa Pearl Harbour dan apa yang terjadi berikutnya.

Nyatanya, Jepang telah memasang jerat di lehernya sendiri.

--8--

Salah satu musuh terburuk kita di Jepang adalah penyakit dan wabah. Kedua itu bahkan mungkin jauh lebih berbahaya bagi kita dibanding manusia sendiri, dan keduanya juga cukup penting untuk ditulis dalam satu bab penuh di buku ini nanti (Lihat halaman 70).

Sudah jelas bahwa untuk menjalankan sebuah negara dengan banyak penduduk di dalamnya seperti Jepang, kita membutuhkan bantuan dari penduduk asli. Percayalah akan ada seseorang diantara masyarakat Jepang yang dapat dipercaya suatu hari nanti – orang yang menyadari bahwa masa depan negara mereka bergantung pada perdamaian dan kepemimpinan yang tepat.  Bukan tugas kita untuk menemukannya sekarang. Jika menyangkut orang-orang Jepang, maka mereka semua adalah musuh kita untuk saat ini. Serahkan pada pemerintah untuk menentukan mana yang terbaik.

Bisakah Kau Menebak Apa yang Mereka Pikirkan?

Masyarakat Jepang selalu diajarkan untuk menyembunyikan perasaan mereka. Ini adalah bentuk individualitas mereka, apa yang menjadi hak mereka, perasaan, dan hidup masing-masing. Mereka tidak menunjukkan ekspresi saat hati mereka terluka. Mereka tidak menunjukkan emosi gembira saat bahagia. Mereka berwajah datar.

Untuk alasan ini, kita tidak akan mengetahui apa yang ada dalam pikiran seorang pria yang tengah tersenyum dan membungkuk ketika kau menemui mereka di Jepang.

Dibalik senyum dan tingkah laku sopan itu, mungkin saja mereka memiliki rencana untuk membunuhmu.

--9--

Berabad-abad pelatihan dan disiplin diri telah mengajarkan masyarakat Jepang untuk menyembunyikan emosi atau apa yang mereka tengah pikirkan.

Mungkin saja dengan mengetahui ini akan menyelamatkan hidupmu.

Jangan tertipu dengan tindakan berkedok mereka yang mungkin saja dirancang untuk menghancurkamu.

--10--


(isi diluar tanggung jawab saya karena semata-mata hanya untuk menerjemahkan informasi, jika terdapat perbedaan penafsiran maka yang digunakan sebagai rujukan utama adalah dokumen asli berbahasa Inggris yang dapat diakses melalui situs resmi Angkatan Laut AS : Naval History and Heritage Command)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar