05 Desember 2021

Panduan Singkat Menuju Jepang [2]

 

II. "MENUJU TOKYO"

Tugas Kita di Jepang:

Presiden Amerika Serikat sebelumnya mengatakan bahwa Jepang akan segera diduduki, baik itu karena mereka menyerah sebelum kita mendarat di tanah mereka atau tidak. Jepang tidak akan kita biarkan begitu saja seperti halnya Jerman kali ini. Selama 26 tahun terakhir, orang-orang Jerman telah mengajarkan kita bagaimana harga yang harus dibayar untuk suatu perdamaian. Kita tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi. Jepang tidak bisa dilepaskan begitu saja seperti sebagian besar bangsa Jerman dalam perang terakhir. Mereka akan diberi pelajaran yang tidak akan pernah mereka lupakan.

Kita akan menciptakan keadaan bagi Jepang dimana tidak memungkinkan bagi mereka untuk ikut berperang kembali – mereka harus disadarkan bahwa perdamaian dapat membawa keuntungan lebih besar dibandingkan dengan peperangan.

Angkatan bersenjata Amerika Serikat akan berjuang dan pergi menuju Jepang lalu menduduki

--3--

setiap pulau mereka. Kemungkinan kita akan berjuang dalam mencapainya. Atau kemungkinan yang lain adalah kita akan melihat mereka menyerah. Bagaimanapun juga,  jika kita pergi ke kesana, kita akan bertanggungjawab atas tugas-tugas kita.

Kehadiran para pejuang Amerika di Jepang akan membantu mengecilkan pola pikir sombong orang-orang Jepang yang menganggap bahwa mereka dilahirkan untuk menguasai dunia. Ini akan membantu untuk menunjukkan pada mereka bahwa mereka bukanlah bangsa terbaik di Asia ataupun di tempat lain. Ini akan menunjukkan pada mereka bahwa keyakinan mereka sebagai bangsa yang tak terkalahkan adalah omong kosong belaka dan bahwa misi mereka selama 80 tahun terakhir itu tidaklah akan bertahan untuk selama-lamanya.

Ingatlah bahwa ini adalah cara orang Amerika.

“Kita datang sebagai penakluk tetapi bukan sebagai penindas.”

Ingatlah itu sebagai motto kita. Jadikanlah itu sebagai kunci dari setiap tindakan kita.

Jangan bergaul dengan orang Jepang. Jangan berteman dengan mereka.

Kita tidak akan memiliki hubungan apapun dengan orang Jepang baik dalam lingkup pertemanan maupun yang lebih intim, baik itu di muka umum maupun secara pribadi. Sebagai sebuah bangsa, mereka telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan yang tidak dapat dihapuskan dari setiap buku dengan sesuatu seperti permainan persahabatan yang palsu.

Mereka adalah orang-orang yang membantai para tentara Amerika yang tumbuh bersama kita, yang berlatih bersama kita, dan berjuang bersama di samping kita.

--4--

Mereka adalah orang-orang yang membunuh pasukan serangan udara Doolittle lalu memaksa mereka turun di wilayah pendudukan Jepang.

Mereka memperkosa, menjarah, dan membunuh orang-orang di sebuah kota yang telah jatuh – kota Nanking di China.

Mereka menyiksa, menciptakan kelaparan, dan membunuh tawanan Bataan dan Corregidor.

Mereka bukanlah temanmu.

Jangan membohongi dirimu sendiri.

Mereka adalah musuh kita dan mereka membenci segala hal tentang kita.

Kita tidak akan mengunjungi rumah orang-orang Jepang. Mereka juga tidak mungkin memintamu karena orang Jepang jarang mengajak orang asing untuk singgah di rumah mereka. Di saat yang tenang dan damai, mereka adalah orang-orang yang sopan namun juga tidak ramah. Mereka adalah orang-orang yang pandai dan licik, mereka akan mencoba menciptakan masalah dengan kita entah bagaimana caranya. Mereka akan berbohong secara terang-terangan dan tidak memiliki hati nurani. Mereka tidak akan berfikir apapun dan akan menghalalkan segala cara demi tujuan mereka. Demi kebaikanmu sendiri, jangan biarkan mereka membuatmu terlibat dalam segala hal yang telah mereka rencanakan.

Meskipun kita tidak boleh berteman dengan mereka, kita juga tidak boleh bertindak terlalu arogan. Perilaku kita haruslah tetap mencerminkan seorang Amerika – jujur, beradab, dan sopan.

Kita tidak akan berdiskusi dengan mereka tentang bagaimana masa depan Jepang. Apa yang harus dilakukan dengan Jepang setelah mereka menyerah bukanlah bagian dari tugas seorang prajurit untuk memutuskan

--5--

secara individu. Pekerjaan kita adalah sebagai penjaga. Bukan tugas kita sendiri untuk menentukan masa depan Jepang, atau apa yang harus dilakukan dengan Kaisar serta Pemerintahan Jepang.

Hindarilah kuil maupun tempat suci masyarakat Jepang lainnya. Namun jika dalam hal menjalankan tugas resmi dan kau harus pergi ke salah satu kuil atau tempat suci mereka, itu adalah hal yang berbeda. Selebihnya, jauhilah.

Kita harus menjadi contoh tidak hanya untuk Jepang, namun juga untuk semua orang Asia yang akan menilai Amerika dari perilaku kita di Jepang. Mata mereka tertuju pada kita ; dan ingatlah, 1 miliar orang tinggal di Asia, lebih dari setengah populasi dunia. Mereka memiliki banyak hal untuk dilakukan esok hari.

Orang Jepang akan penasaran. Mereka adalah orang dengan rasa ingin tahu paling tinggi di dunia. Mereka akan memperhatikan semua hal tentang kita ; penampilan kita, apa yang kita bawa, dan perilaku kita. Beberapa dari mereka mungkin memang hanya ingin mengetahui lebih dalam tentang Amerika dan semua hal tentang kita, namun banyak juga dari mereka yang akan mencoba mencari tahu hal apa dari kita yang menurut mereka berharga. Setiap informasi kecil yang mereka dapat dari kita akan dilaporkan kepada otoritas yang lebih tinggi. Jangan pernah berpikir bahwa mereka tidak akan melawan kita jika seandainnya mereka bisa.

Kita belajar sesuatu tentang rasa ingin tahu Jepang ketika pada akhirnya kita berhasil mengetahui alasan mengapa

--6--

anak kecil berpakaian seperti turis, nelayan, dan buruh lalu berkeliling memotret garis pantai, pelabuhan, dan instalasi militer Amerika Serikat sebelum perang. Foto-foto itu dikirim ke Tokyo dan menjadi bagian dari informasi besar G-2 Jepang di Amerika Serikat. Mulanya itu akan digunakan saat mereka menyerang daratan kita – namun nyatanya rencana itu tidak berhasil.

Banyak orang Jepang akan mendekati kita untuk belajar beberapa kosa kata Inggris. Aturan yang bijak adalah tetap tutup mulutmu kecuali kau memiliki sesuatu untuk dikatakan pada mereka selama bertugas. Berhati-hatilah dalam berbicara. Katakanlah apa yang harus kau katakan dan janganlah lebih dari pada itu.

Ketika kau memberikan suatu instruksi, perhatikan bahwa instruksi itu benar-benar dijalankan. Memberi perintah adalah suatu hal khusus di Jepang. Ini adalah hal lain yang perlu dilakukan. Kau harus memeriksa berulang kali untuk melihat bahwa perintah resmimu kepada Jepang telah dipatuhi. Masyarakat Jepang sungguh buruk tentang ini, bahkan ketika berada dalam saat-saat damai dan diantara mereka sendiri. Jangan berdebat dengan mereka. Mereka adalah pembicara yang hebat. Katakan apa yang mereka harus lakukan lalu lihatlah apakah itu sudah selesai atau tidak. Jangan terima berbagai alasan yang tidak masuk akal. Mereka memiliki seribu alasan untuk itu. Mereka tidak mengharapkan kita untuk percaya pada mereka. Faktanya, mereka bahkan tidak percaya alasan satu sama lain, tetapi mereka menerimanya. Hidup di Jepang tidaklah mudah.

--7--

Kau harus tegas seperti seseorang yang hendak berbisnis, dengan begitu orang Jepang tidak akan ragu dan berfikir bahwa kita bersungguh-sungguh dengan apa yang kita katakan.


(isi diluar tanggung jawab saya karena semata-mata hanya untuk menerjemahkan informasi, jika terdapat perbedaan penafsiran maka yang digunakan sebagai rujukan utama adalah dokumen asli berbahasa Inggris yang dapat diakses melalui situs resmi Angkatan Laut AS : Naval History and Heritage Command)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar