II. "MENUJU TOKYO"
Tugas Kita di Jepang:
Presiden Amerika Serikat sebelumnya mengatakan bahwa Jepang akan segera diduduki, baik itu karena mereka menyerah sebelum kita mendarat di tanah mereka atau tidak. Jepang tidak akan kita biarkan begitu saja seperti halnya Jerman kali ini. Selama 26 tahun terakhir, orang-orang Jerman telah mengajarkan kita bagaimana harga yang harus dibayar untuk suatu perdamaian. Kita tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi. Jepang tidak bisa dilepaskan begitu saja seperti sebagian besar bangsa Jerman dalam perang terakhir. Mereka akan diberi pelajaran yang tidak akan pernah mereka lupakan.
Kita akan menciptakan keadaan bagi Jepang
dimana tidak memungkinkan bagi mereka untuk ikut berperang kembali – mereka
harus disadarkan bahwa perdamaian dapat membawa keuntungan lebih besar
dibandingkan dengan peperangan.
Angkatan bersenjata Amerika Serikat akan
berjuang dan pergi menuju Jepang lalu menduduki
--3--
setiap pulau mereka. Kemungkinan kita akan
berjuang dalam mencapainya. Atau kemungkinan yang lain adalah kita akan melihat
mereka menyerah. Bagaimanapun juga, jika kita pergi ke kesana, kita
akan bertanggungjawab atas tugas-tugas kita.
Kehadiran para pejuang Amerika di Jepang
akan membantu mengecilkan pola pikir sombong orang-orang Jepang yang menganggap
bahwa mereka dilahirkan untuk menguasai dunia. Ini akan membantu untuk
menunjukkan pada mereka bahwa mereka bukanlah bangsa terbaik di Asia ataupun di
tempat lain. Ini akan menunjukkan pada mereka bahwa keyakinan mereka sebagai
bangsa yang tak terkalahkan adalah omong kosong belaka dan bahwa misi mereka
selama 80 tahun terakhir itu tidaklah akan bertahan untuk selama-lamanya.
Ingatlah bahwa ini adalah cara orang
Amerika.
“Kita datang sebagai penakluk tetapi bukan
sebagai penindas.”
Ingatlah itu sebagai motto kita.
Jadikanlah itu sebagai kunci dari setiap tindakan kita.
Jangan bergaul dengan orang Jepang. Jangan
berteman dengan mereka.
Kita tidak akan memiliki hubungan apapun
dengan orang Jepang baik dalam lingkup pertemanan maupun yang lebih intim, baik
itu di muka umum maupun secara pribadi. Sebagai sebuah bangsa, mereka telah
melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan yang tidak dapat dihapuskan dari
setiap buku dengan sesuatu seperti permainan persahabatan yang palsu.
Mereka adalah orang-orang yang membantai
para tentara Amerika yang tumbuh bersama kita, yang berlatih bersama kita, dan
berjuang bersama di samping kita.
--4--
Mereka adalah orang-orang yang membunuh
pasukan serangan udara Doolittle lalu memaksa mereka turun di wilayah
pendudukan Jepang.
Mereka memperkosa, menjarah, dan membunuh
orang-orang di sebuah kota yang telah jatuh – kota Nanking di China.
Mereka menyiksa, menciptakan kelaparan,
dan membunuh tawanan Bataan dan Corregidor.
Mereka bukanlah temanmu.
Jangan membohongi dirimu sendiri.
Mereka adalah musuh kita dan mereka
membenci segala hal tentang kita.
Kita tidak akan mengunjungi rumah
orang-orang Jepang. Mereka juga tidak mungkin memintamu karena orang Jepang
jarang mengajak orang asing untuk singgah di rumah mereka. Di saat yang tenang
dan damai, mereka adalah orang-orang yang sopan namun juga tidak ramah. Mereka
adalah orang-orang yang pandai dan licik, mereka akan mencoba menciptakan
masalah dengan kita entah bagaimana caranya. Mereka akan berbohong secara
terang-terangan dan tidak memiliki hati nurani. Mereka tidak akan berfikir
apapun dan akan menghalalkan segala cara demi tujuan mereka. Demi kebaikanmu
sendiri, jangan biarkan mereka membuatmu terlibat dalam segala hal yang telah
mereka rencanakan.
Meskipun kita tidak boleh berteman dengan
mereka, kita juga tidak boleh bertindak terlalu arogan. Perilaku kita haruslah
tetap mencerminkan seorang Amerika – jujur, beradab, dan sopan.
Kita tidak akan berdiskusi dengan mereka
tentang bagaimana masa depan Jepang. Apa yang harus dilakukan dengan Jepang
setelah mereka menyerah bukanlah bagian dari tugas seorang prajurit untuk
memutuskan
--5--
secara individu. Pekerjaan kita adalah
sebagai penjaga. Bukan tugas kita sendiri untuk menentukan masa depan Jepang,
atau apa yang harus dilakukan dengan Kaisar serta Pemerintahan Jepang.
Hindarilah kuil maupun tempat suci
masyarakat Jepang lainnya. Namun jika dalam hal menjalankan tugas resmi dan kau
harus pergi ke salah satu kuil atau tempat suci mereka, itu adalah hal yang
berbeda. Selebihnya, jauhilah.
Kita harus menjadi contoh tidak hanya
untuk Jepang, namun juga untuk semua orang Asia yang akan menilai Amerika dari
perilaku kita di Jepang. Mata mereka tertuju pada kita ; dan ingatlah, 1 miliar
orang tinggal di Asia, lebih dari setengah populasi dunia. Mereka memiliki
banyak hal untuk dilakukan esok hari.
Orang Jepang akan penasaran. Mereka adalah
orang dengan rasa ingin tahu paling tinggi di dunia. Mereka akan memperhatikan
semua hal tentang kita ; penampilan kita, apa yang kita bawa, dan perilaku
kita. Beberapa dari mereka mungkin memang hanya ingin mengetahui lebih dalam
tentang Amerika dan semua hal tentang kita, namun banyak juga dari mereka yang
akan mencoba mencari tahu hal apa dari kita yang menurut mereka berharga.
Setiap informasi kecil yang mereka dapat dari kita akan dilaporkan kepada
otoritas yang lebih tinggi. Jangan pernah berpikir bahwa mereka tidak akan
melawan kita jika seandainnya mereka bisa.
Kita belajar sesuatu tentang rasa ingin
tahu Jepang ketika pada akhirnya kita berhasil mengetahui alasan mengapa
--6--
anak kecil berpakaian seperti turis,
nelayan, dan buruh lalu berkeliling memotret garis pantai, pelabuhan, dan
instalasi militer Amerika Serikat sebelum perang. Foto-foto itu dikirim ke
Tokyo dan menjadi bagian dari informasi besar G-2 Jepang di Amerika Serikat.
Mulanya itu akan digunakan saat mereka menyerang daratan kita – namun nyatanya
rencana itu tidak berhasil.
Banyak orang Jepang akan mendekati kita
untuk belajar beberapa kosa kata Inggris. Aturan yang bijak adalah tetap tutup
mulutmu kecuali kau memiliki sesuatu untuk dikatakan pada mereka selama
bertugas. Berhati-hatilah dalam berbicara. Katakanlah apa yang harus kau
katakan dan janganlah lebih dari pada itu.
Ketika kau memberikan suatu instruksi,
perhatikan bahwa instruksi itu benar-benar dijalankan. Memberi perintah adalah
suatu hal khusus di Jepang. Ini adalah hal lain yang perlu dilakukan. Kau harus
memeriksa berulang kali untuk melihat bahwa perintah resmimu kepada Jepang
telah dipatuhi. Masyarakat Jepang sungguh buruk tentang ini, bahkan ketika
berada dalam saat-saat damai dan diantara mereka sendiri. Jangan berdebat dengan
mereka. Mereka adalah pembicara yang hebat. Katakan apa yang mereka harus
lakukan lalu lihatlah apakah itu sudah selesai atau tidak. Jangan terima
berbagai alasan yang tidak masuk akal. Mereka memiliki seribu alasan untuk itu.
Mereka tidak mengharapkan kita untuk percaya pada mereka. Faktanya, mereka
bahkan tidak percaya alasan satu sama lain, tetapi mereka menerimanya. Hidup di
Jepang tidaklah mudah.
--7--
Kau harus tegas seperti seseorang yang
hendak berbisnis, dengan begitu orang Jepang tidak akan ragu dan berfikir bahwa
kita bersungguh-sungguh dengan apa yang kita katakan.
(isi diluar tanggung jawab saya karena semata-mata hanya untuk menerjemahkan informasi, jika terdapat perbedaan penafsiran maka yang digunakan sebagai rujukan utama adalah dokumen asli berbahasa Inggris yang dapat diakses melalui situs resmi Angkatan Laut AS : Naval History and Heritage Command)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar