Orang Yunani Kuno menemukan listrik lebih dari 2.500 tahun yang lalu. Pada tahun 600 SM seorang ilmuwan bernama Thales memperhatikan bahwa batu amber, resin alami, menarik serabut sutra ketika serabut tadi sedang dipintal. Kata listrik (electricity) berasal dari bahasa Yunani untuk batu amber, elektron.
Ø Gilbert dan Du Fay
Amat sedikit kemajuan yang dibuat
dalam penelitian mengenai listrik sampai William Gilbert (Inggris), menemukan
bahwa materi lain disamping batu amber mengandung listrik. Gilbert adalah orang
pertama yang menggunakan istilah listrik. Walaupun dia berhasil dengan kaca,
dia tidak dapat membuat logam bermuatan listrik dan dia percaya bahwa hal itu
tidak mungkin. Pada tahun 1734 pendapatnya dibuktikan keliru oleh ilmuwan
Perancis, Charles du Fay. Dia menemukan bahwa logam dapat dibuat bermuatan
listrik, tetapi hanya bila logam itu dipegang menggunakan pegangan dari kaca
atau batu amber dan bukan dipegang oleh tangan.
Dalam percobaannya, du Fay
menemukan fakta penting yang lain : terdapat dua macam listrik, yang kemudian
dinamakan muatan positif dan negatif. Muatan positif dan negatif saling menarik
sementara dua muatan yang sama saling menolak. Antara tahun 1727 dan 1729,
Stephen Gray menemukan bahwa listrik dapat mengalir dengan bebas melewati benda
tertentu seperti tubuh manusia dan air. Material lain seperti kaca dan batu
amber tidak dapat dialiri listrik.. Jean Desaguliers (Perancis) memberi nama ‘konduktor’
untuk benda yang dapat dilewati listrik dengan mudah dan benda yang tidak mudah
dilewati listrik disebut ‘isolator’.
Ø Menyimpan Muatan
Pada tahun 1745 ditemukan
peralatan yang dapat menyimpan muatan listrik. Alat seperti itu sekarang
disebut ‘kapasitor’. Gelas Leyden yang dibuat oleh Petrus van Musschenbroek,
menjadi benda yang menimbulkan keingintahuan besar di seluruh Eropa dan orang
rela menempuh jarak jauh untuk melihat bagaimana alat itu menghasilkan listrik.
Perkembangan ini mendorong Benjamin
Franklin (Amerika) untuk melakukan percobaan yang terkenal dan amat berbahaya
ditahun 1752. Dia mengikatkan sebuah anak kunci pada benang layang-layang dan
menerbangkannya ketika terjadi badai petir. Listrik mengalir kebawah melalui
benang dan menyebabkan percikan api pada anak kunci. Dengan menggunakan petir
untuk mengisi gelas Leyden, Franklin membuktikan bahwa percikan listrik dalam
ukuran besar yang membawa listrik dari awan petir ke tanah. Kemudian dia sukses
menjual penangkal petir, berupa seutas kawat logam yang dipasang dari puncak
bangunan tinggi ke tanah dan dapat mengalirkan petir dengan aman bila bangunan
itu tersambar petir.
Pada tahun 1785, Charles de
Coulomb, seorang ahli fisika berkebangsaan Perancis, mampu menguraikan hukum
dasar listrik statis (listrik yang tetap diam di satu tempat dan tidak
bergerak). Salah satunya adalah kekuatan yang menarik atau menolak antara dua
benda bermuatan listrik, tergantung pada jarak keduanya. Satuan untuk mengukur
muatan listrik sekarang disebut coulomb untuk menghargai hasil karyanya.
Sumber : ‘Illustrated Encyclopedia of Science and Technology’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar