26 September 2013

Vitamin C





Vitamin C termasuk dalam golongan vitamin yang larut dalam air dan bersifat sebagai antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Radikal bebas adalah suatu zat yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh dan pencetus terjadinya kanker. Bahan pangan sumber vitamin C yang paling banyak adalah jambu biji dan pepaya.


Sejarah Penemuan

Vitamin pertama kali ditemukan pada tahun 1928 dan diketahui dapat mencegah sariawan oleh Albert Szent Gyorgyi, sehingga ia menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini.



Peranan Vitamin C Bagi Tubuh


Vitamin C yang disebut juga asam askorbat dikenal manfaatnya dalam menjaga dan memperkuat imunitas tubuh terhadap infeksi seperti influenza. Pada beberapa penelitian diketahui ternyata vitamin c juga telah terbukti berperan penting dalam meningkatkan kerja otak. Vitamin C diperlukan untuk menjaga kesehatan kulit, urat, dan tulang rawan, serta lapisan organ tubuh lainnya, seperti pada kondisi memar, pendarahan kecil, serta luka ringan. Vitamin C juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi. Selain itu, vitamin C juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh lainnya, seperti membantu menurunkan kolesterol tinggi, meredakan artritis (radang sendi), dan pilek.



Konsumsi


Secara umum, kebutuhan konsumsi vitamin C tiap individu perhari rata-rata adalah 50-60 mg. Kebutuhan ini akan meningkat jika individu tersebut merokok, minum kopi, minuman beralkohol, konsumsi obat tertentu seperti obat anti kejang, antibiotik, tetrasiklin, antiartritis, dan obat-obat tidur. Kebiasaan merokok menghilangkan 25% Vitamin C dalam darah. Selain nikotin,senyawa lain yang berdampak sama buruknya adalah kafein. Selain itu, stress, demam, dan infeksi juga meningkatkan kebutuhan Vitamin C.

Walaupun terjadi peningkatan terhadap kebutuhan Vitamin C, peningkatannya tidak mencapai 20X dari kebutuhan normal. Artinya, konsumsi Vitamin C yang sampai 1000 mg atau 1 gr/hari tidak dibutuhkan oleh tubuh. Umumnya konsumsi Vitamin C 1gr/hari tidak didapatkan dari makanan, tetapi dari suplemen atau suntikan. Hal ini akan berdampak kurang baik bagi kesehatan.




Dampak Negatif Konsumsi Vitamin C Berlebihan


  1. Dalam proses pembuangan akan melalui usus, sehingga dapat berakibat diare dan muntah-muntah.
  2. Pusing dan mual disertai kram perut.
  3. Insomnia atau sulit tidur.
  4. Pemberian langsung pada kulit dapat mengakibatkan alergi.
  5. Vitamin C yang berlebihan dapat mengganggu pengobatan kanker.
  6. Tubuh manusia akan mengalami kecanduan terhadap Vitamin C, artinya jika seorang individu terbiasa mengkonsumsi Vitamin C dalam dosis besar kemudian dia menghentikan kebiasaan tersebut, maka tubuh akan mengeluarkan gangguan kesehatan yang seakan-akan tubuh sangat kekurangan Vitamin C, seperti sariawan.


Jika memang terjadi peningkatan kebutuhan tubuh terhadap Vitamin C, pemberian dosis 100 mg saja sudah dianggap membantu pemenuhan kebutuhan tersebut. Pemenuhan kebutuhan Vitamin C bisa diperoleh dengan mengkonsumsi beraneka buah dan sayur seperti pepaya dan jambu biji. Dalam 100 gr pepaya dan jambu biji, mengandung Vitamin C masing-masing sebanyak 78 gr dan 87 gr. Artinya, dengan mengkonsumsi 1 potong pepaya ukuran sedang (100 gr), maka kebutuhan tubuh terhadap Vitamin C sudah dapat terpenuhi. Jika kita mengkonsumsi 2-3 potong pepaya tidak sampai menimbulkan dampak negatif, karena selain sumbernya adalah alami, peningkatan konsumsinya tidak sampai 20X lipat dari kebutuhan dalam kondisi normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar